Respons Perkembangan Cepat Padel, PBPI Gelar Road to PON XXI Aceh-Sumut
Sebagai cabang olahraga baru, Padel telah berkembang dengan pesat di dunia, termasuk di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Padel juga akan dipertandingkan pada single/multi event dunia sehingga Indonesia harus mempersiapkan atlet terbaik melalui pembinaan berjenjang dan berkesinambungan.
Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) yang baru sah menjadi anggota KONI Pusat pada Rakernas KONI 2024 tanggal 3 Juli, langsung menyelenggarakan program pembinaan. Padel sendiri akan dipertandingkan di Medan sebagai ekshibisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 yang tinggal 63 hari lagi.
Dalam menyambut ekshibisi PON XXI, PBPI selenggarakan Simulasi ‘Road To PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Padel Indonesia’ yang dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo pada Minggu 7 Juli 2024, di Padel Kemang Pro, Jakarta. Kegiatan pembukaan tersebut sekaligus memperingati HUT PBPI yang pertama.
“Simulasi kali ini merupakan Kejurnas dan Exhibition games komunitas untuk PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, di mana, ini usia padel baru setahun, bagaimana kita melihat progres dari perkembangan olahraga padel ini di Indonesia, khususnya berawal dari Bali sekarang hampir menyeluruh di kota-kota besar, dan juga kita lihat tren dunia di mana perkembangan padel ini sangat agresif, ” tegas Menpora RI.
“Kita Pemerintah pasti akan selalu mendukung apalagi bisa lihat bagaimana perkembangan infrastruktur dari lapangannya itu sekarang di kota-kota besar sudah mulai dibangun, bahkan nanti ada kelas internasional di Mandalika dan juga di Bali,” sambungnya.
Tak hanya Menpora RI yang memberikan apresiasi bagi penyelenggaraan Road To PON XXI yang digelar oleh PBPI, Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), yang pertama padel ini telah resmi menjadi anggota KONI yang ke 74 kemudian padel ini akan dipertandingkan pada ekshibisi PON XXI tahun 2024 di Medan nanti,” kata Ketum KONI Pusat.
“Saya juga mengucapkan terima kasih, untuk dukungan Menpora, dukungan dan kesungguhan dari Ketua Umum PBPI atas kerja kerasnya sehingga kita lihat animo masyarakat begitu besar,” sambungnya.
PBPI yang kini sudah masuk sebagai anggota Federasi Internasional Padel (FIP) dan telah resmi menjadi anggota KONI Pusat, terus berkembang pesat di Indonesia, terbukti cabang olahraga yang memadukan tenis dan squash ini digemari masyarakat.
“Padel adalah cabang olahraga yang majunya sangat besar, oleh karenanya kita memberikan ruang untuk mereka segera melakukan pembinaan dan kompetisi-kompetisi agar ke depan dapat mengikuti event-event internasional, baik itu single event maupun multievent,” ungkap Ketum KONI Pusat.
Ketum PBPI Galih Kartasasmita menjelaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya terus berupaya untuk meningkatkan sosialisasi olahraga Padel di Indonesia, salah satunya dengan mengajak komunitas untuk bergabung.
“Untuk hari ini tentu judulnya kan, jelas Road to PON XXI simulation games, jadi ini termasuk juga Kejurnas, kenapa? Karena ada beberapa Pemprov yang hadir, ini ada Jabar, Sumut, Kalbar, DKI, Banten, Bali sama NTB, saya terimakasih pada pengprov-pengprov yang hadir dan bersedia membangun dan mempercepat pembangunan padel indonesia” jelas Ketum PBPI.
Beberapa provinsi yang hadir antara lain, Jakarta, Bali, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, NTB, dan Kalimantan Barat.
“Kita juga mengajak komunitas-komunitas mengadakan komunitas game yang mungkin level pertandingannya sudah intermediate ke atas,” sambungnya.
Galih tegaskan berupaya agar padel dipertandingkan pada PON XXII/ 2028 NTB-NTT usai syarat ekshibisi berjalan lancar.
“Arahnya ke ekshibisi PON XXI Aceh-Sumut. Memang disitu kita harus fokus dan sukses dan ke depannya kita diterima jadi cabor di PON berikutnya,” tutupnya.
Pada kegiatan hari ini, turut hadir Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek) Nadiem Makariem sebagai salah satu peserta dan juga tokoh nasional Marsekal Madya TNI Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita, M.Eng.