MEDAN – Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma mengajak seluruh peserta PON XXI/2024 Aceh-Sumut untuk mengedepankan persatuan dan persaudaran sebagai tujuan utama diselenggarakan PON. “Medali, kemenangan, atau kekalahan di arena PON bukanlah yang terpenting. Yang lebih penting dari semua itu adalah persatuan dan persaudaraan antara kita semua peserta PON XXI,” kata Sekjen Lukman mengingatkan.
Seruan itu disampaikan dalam konferensi pers di Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/9) malam. Penegasan itu untuk menyikapi berbagai kejadian dalam penyelenggaraan PON XII di Aceh dan Sumatera Utara.
Ade Lukman mengajak seluruh pihak yang terlbat dalam penyelenggaraan PON XXI/2024 untuk membuka kembali sejarah sielenggarakannya PON I di Surakarta (Solo) tahun 1948. PON digelar sebagai alat perjuangan Bangsa Indonesia untuk lebih mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa Indoneia dari Aceh sampai Papua, jelasnya.
Ia juga mengutip ucapan Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach, bahwa yang semestinya diutamakan dalam PON adalah bertanding dengan baik dan sportif. “Yang utama bukan menang atau kalah, tapi bertanding dengan sikap sportif,” tuturnya.
Konperensi pers yang dipandu Ketua Bidang Media dan Humas PON XXI wilayah Sumatera Utara, Raja Parlindungan Pane, itu juga menghadirkan calon tuan rumah penyelenggara PON XXII/2028 Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Ketua KONI Nusa Tenggara Barat Mori Hanafi menegaskan dua provinsi di Pulau Nusa Tenggara itu siap menyelenggarakan PON empat tahun mendatang. Ia juga menegaskan bahwa dua provinsi penyelenggara PON XXII/2028 bersepakat bahwa PON mendatang adalah PON Nusatenggara. “Bukan PON Nusa Tenggara Barat-Nusa Tengara Timur, tetapi Nusa Tenggara,” katanya bersemangat.
Dia ungkapkan bahwa kedua provinsi juga telah menggelar serangkaian pembcaraan sebagai langkah awal persiapan. Menurut dia, sebulan setelah PON XXI/2024 usai, tuan rumah panitia PON XXII/2028 akan langsung bekerja menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Kedua provinsi, sambungnya, akan lebih banyak memanfaatkan tempat-tempat pertandingan yang sudah ada. “Kami juga akan memanfaatkan Gedung-gedung yang kami miliki untuk tempat pertandingan. Untuk tempat pertandingan yang belum tersedia, kami akan membangunnya sesegera mungkin. Kami akan upayakan semua sarana dan pendukungnya sudah siap jauh sebelum pelaksanaan PON mendatang,” paparnya menjanjikan.
Ditegaskan pula bahwa PON Nusa Tenggara mendatang bertema olahraga, budaya, dan wisata. “Alam Nusa Tenggara yang indang sangat layak dikunjungi dan kami semua menantikannya,” katanya lagi.