Ekosistem olahraga tidak dapat mengandalkan sektor olahraga saja. Tapi juga membutuhkan dukungan pihak kementerian atau lembaga lainnya.
Pandangan itu dilontarkan empat narasumber pada rangkaian acara Indonesia Sport Synergy Summit (ISSS) 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (5/9) dalam sesi diskusi yang berjudul “Mendorong Ekosistem Olahraga melalui Gotong Royong Antar Lembaga”.
Sesi diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Tandiyo Rahayu dan menghadirkan empat narasumber yang berasal dari kementerian dan lembaga, yaitu Ir. Reni Yanita (Kementerian Perindustrian), Bagus Rachman (Kementerian UMKM), Agus Muharam (Pengamat Koperasi dan UMKM), serta Fransiskus Handoko (Kementerian Pariwisata).
Ir. Reni Yunita menekankan bahwa sektor dan produk olahraga bisa berkembang dikarenakan adanya peran industri lokal sebagai pendukung untuk memperkuat daya saing fasilitas olahraga sekaligus juga membuka lapangan kerja baru.
Dari sudut pandang UMKM, Bagus Rachman memaparkan bahwa sektor olahraga mempunyai potensi besar untuk melahirkan banyak industri atau wirausaha baru, mulai dari lingkup kuliner, lingkup operasional, hingga lingkup kreatif.
Maka dari itu beliau mendorong kolaborasi dengan pemerintah agar para pelaku industri UMKM bisa masuk ke dalam lingkaran industri olahraga.
Sementara itu, Fransiskus Handoko menegaskan bahwa industri olahraga juga mempunyai peran besar dalam mendukung sektor industri pariwisata.
“Aktivitas rekreasi merupakan salah satu aktivitas yang bisa meningkatkan performa atau motivasi semangat hidup. Nah, sehingga ini merupakan potensi yang bisa kita garap, kita bisa meningkatkan untuk mendatangkan wisatawan yang nantinya bisa berdampak kepada ekonomi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Fransiskus memberikan contoh dari acara-acara olahraga internasional yang tidak hanya menaikkan nama Indonesia di mata dunia, tapi juga memberikan dampak besar pada pergerakan ekonomi kreatif dan pariwisata daerah.
Terakhir, Agus Muharam, Pengamat Koperasi dan UMKM, menyoroti pentingnya penguatan lembaga dan akses pembiayaan.
Menurut Agus, koperasi dapat menjadi wadah strategis sebagai lembaga pemberdayaan komunitas olahraga, baik secara tingkat lokal maupun nasional.
“Ekosistem olahraga ini sangat luas sekali, peluang bisnisnya sangat besar sekali, dari mulai atlet, mulai wasit, mulai pengusaha, semua ada. Pengusaha bahkan di berbagai sektor ada semua. Jadi peluang bisnisnya sangat besar,” jelasnya.
Acara ini diharapkan menjadi momentum awal untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pihak terkait lainnya, demi mendorong kemajuan ekosistem olahraga nasional yang mampu bersaing dan berkelanjutan.