Serah terima jabatan (sertijab) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI digelar di Gedung Wisma Kemenpora pada 18 September 2025. Acara tersebut menandai peralihan jabatan dari Menteri Pemuda dan Olahraga sebelumnya, Dito Ariotedjo, kepada Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru, Erick Thohir.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Wakil Ketua Umum I Mayjen TNI (Purn) Suwarno, Wakil Ketua Umum II Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, Wakil Ketua Umum IV Vivin Cahyani serta Sekretaris Jenderal Tb. Lukman Djajadikusuma,MEMOS turut hadir dalam prosesi serah terima jabatan Menpora yang digelar di Gedung Wisma Kemenpora pada 18 September 2025.
KONI sebagai induk dari 81 cabang olahraga, 38 KONI Provinsi ditambah KONI IKN, 514 Koni Kabupaten/Kota, dan 6 Organisasi Fungsional, memiliki sejarah panjang dalam pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi di Tanah Air.
Sejak berdiri, KONI konsisten menjalankan peran strategis dalam menyiapkan atlet, meningkatkan mutu kompetisi, serta memperkuat ekosistem olahraga nasional. Dengan adanya perubahan dalam tubuh Kementerian Pemuda dan Olahraga, besar harapan agar sinergi yang terjalin antara KONI dan pemerintah semakin kuat, sehingga mampu mendorong lahirnya lebih banyak prestasi gemilang.
Dalam sambutan perdananya sebagai Menpora, Erick Thohir menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan berbagai kementerian lain serta seluruh pemangku kepentingan olahraga. Ia menegaskan bahwa lembaga-lembaga seperti KONI, KOI, NPC, hingga induk cabang olahraga harus memperkuat kolaborasi demi menyatukan visi besar olahraga Indonesia.
“KONI, KOI, NPC, cabang olahraga, mari kita bersatu menyusun roadmap bersama dengan satu tujuan, karena olahraga adalah alat pemersatu bangsa,” ujar Erick Thohir, pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Umum KOI periode 2015–2019.
Pria yang akrab disapa ET itu juga menyoroti pentingnya efisiensi, terutama dalam situasi keterbatasan anggaran. Menurutnya, kreativitas menjadi kunci utama untuk memastikan pembangunan olahraga Indonesia tetap berjalan dan tidak kehilangan momentum.
Dalam upaya meningkatkan kesempatan atlet untuk berkompetisi dalam situasi efisiensi anggaran, KONI telah membuat terobosan PON (PON Bela Diri 2025, PON Indoor 2026, PON Pantai 2027, dan PON Remaja 2028) yang akan dilakukan bersama pihak swasta.
Agenda terdekat adalah PON Bela Diri 2025 di Kudus, yang terselenggara berkat kolaborasi antara KONI dan PT Djarum Foundation. Keberadaan PON terobosan ini menjadi bukti nyata bahwa kemitraan antara pemerintah, organisasi olahraga, dan sektor swasta dapat melahirkan inovasi yang tidak hanya efisien dari sisi anggaran, tetapi juga berdampak besar bagi perkembangan olahraga prestasi nasional.
Pada dasarnya, prinsip KONI dan seluruh anggota akan mendukung serta mewujudkan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo dalam rangka mempersiapkan atlet agar mampu menembus 5 besar Olimpiade pada tahun 2044. Demi ambisi untuk mewujudkan target tersebut, KONI melakukan sinergitas dengan berbagai pihak yang mendukung kemajuan olahraga Indonesia.
“Dengan adanya Menpora baru, kami berharap sinergitas dapat dijalin lebih erat dengan satu tujuan, Merah Putih. Seluruh pihak harus bersinergi lebih baik untuk tingkatkan kualitas pembinaan olahraga Indonesia,” kata Sekjen KONI Pusat yang akrab disapa Ade Lukman.