Oleh: Martinez dos Santos

Tim petanque Timor Leste tampak senang dan antusias menjalani program pelatihan di lapangan petanque Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Pada hari kedua, Prof.Dr.Nurcholis, MPd, memberikan variasi latihan dan dilanjutkan dengan pelajaran teori oleh Dr.Abdul Hafidz di ruang Dekanat FIKK (Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan).

“Terus terang kami sangat senang dan antusias mengkuti semua program pelatihan ini. Apalagi yang memberikan pelatihan bukan sembarang orang. Mereka hampir semua Guru Besar Unesa. Luar biasa, kami merasa terhormat,” kata Antonio De Araujo, salah satu calon pelatih petanque yang juga Executive Committee (Exco) National Olympic Committee (NOC) Timor Leste.

Fasilitas latihan, penginapan, makan dan minum, serta transportasi yang disiapkan sangat menggembirakan. “Kami juga masing-masing disiapkan sepeda untuk  berangkat dari penginapan ke tempat latihan. Soal makan dan minum terjamin, bahkan kami yang diminta tentukan jam makan sendiri. Tempat penginapan juga bagus. Intinya semua pelayanan menyenangkan,” ujar Antonio.

Dari Dili, Timor Leste, Presiden CDTL (Confederacao Do Desporto  De Timor Leste) Macario Floriano Sanches,Ph.D, menyampaikan apresiasi dan terima kasih melalui WhatsApp.  

“Atas nama CDTL dan teman-teman calon pelatih dan atlet, saya menyampaikan terima kasih atas semua dukungan moril dan materil sehingga mereka mendapatkan kesempatan baik ini. Saya berusaha setelah ini, kami akan mendirikan federasinya (petanque) di Timor Leste,” ungkapnya.

Timor Leste memang belum memiliki induk organisasi petanque, termasuk atlet dan pelatih. Itu sebabnya, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menginisiasi berkolaborasi dengan PB FOPI (Federasi Olahraga Petanque Indonesia), Pengprov FOPI Jawa Timur, dan Unesa, membantu dan memfasilitasi pelatihan bagi calon pelatih dan calon atlet Timor Leste.

CDTL mengirimkan 5  calon atlet dan 2 calon pelatih. Mereka adalah Antonio De Araujo (calon pelatih), Adao Pinto (calon pelatih), Abrao Da Costa Monteiro, Ivalio Rosalino Fatima Smith, Lidia Moreira, Zidanio Ernartino Riano Guterres Pereira, Ovidio Hermenegildo Freitas Pinto Da Conceicao Reis.

Tim petanque Timor Leste sebenarnya diberi kesempatan berlatih lebih dari satu bulan, tapi mereka hanya meminta waktu dua minggu.

Namun, melihat situasi di lapangan selama dua hari, tampaknya dua minggu tidak cukup untuk menyerap semua pelajaran dan program latihan. “Ya, mungkin bisa tambah hari lagi. Kita lihat saja beberapa hari ke depan,” ucap Antonio.