Legenda Karate Indonesia Umar Syarief memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus. Mantan Karateka ini menilai, kegiatan tersebut menjadi langkah penting dalam membangun kompetisi cabang olahraga Beladiri di Tanah Air.
“Buat saya luar biasa ya, ini gebrakan. Saya berharap KONI bukan hanya di sini saja, tapi berlangsung dan continue,” ujar Umar saat memberikan tanggapan di sela-sela pertandingan cabang olahraga Karate.
Menurut Umar, pembinaan prestasi tidak bisa berhenti pada ajang besar seperti PON semata. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan kompetisi agar atlet-atlet muda dapat terus mengasah kemampuan dan mental bertanding.
“Semua prestasi itu datang dari bawah. Kalau mau membangun, ya harus ada kompetisi seperti ini. Kita berikanlah ruang bertanding, karena dari situ atlet naik ke nasional, lalu ke multi-event seperti SEA Games dan Asian Games,” tuturnya.
Peraih medali Perak Asian Games 2010 ini juga menyoroti pentingnya jam terbang, Ia juga membandingkan dengan negara-negara maju yang memiliki kalender kompetisi sepanjang tahun.
“Negara besar seperti kita ini harusnya punya kompetisi rutin, lihat negara-negara maju, setiap minggu ada turnamen, kualitasnya luar biasa. Makanya saya berterima kasih untuk KONI atas gebrakan ini, tapi saya berharap jangan berhenti di sini,” tegasnya.
Dengan nada antusias, Umar bahkan mengaku rindu turun kembali ke arena setelah melihat semangat para atlet muda.
“Saya iri, jadi pengen main lagi, teman-teman dan adik-adik saya butuh banyak turnamen seperti ini. Beladiri itu kan butuh sparring, butuh jam terbang, jadi kalau bisa event seperti ini setahun sekali atau dua tahun sekali,” pungkasnya.
Sebagai salah satu legenda karate nasional, Umar Syarief tercatat telah mengharumkan nama Indonesia lewat sederet prestasi, diantaranya medali emas SEA Games 1997, 1999, 2001, 2003, 2005, 2009, 2011, dan 2013, serta medali perak pada Asian Games 2010. Ia juga berulang kali membawa pulang medali emas di ajang PON dan Kejuaraan Asia.