KUDUS — Kamis, 16 Oktober 2025 Di balik gemerlap medali emas PON Bela Diri di Kudus, tersimpan kisah keteguhan seorang atlet muda bernama Vinka Widyaningrum Atlet berusia 23 tahun ini bukan hanya bertarung di arena, tetapi juga melawan rasa sakit akibat cedera lama. Tangannya pernah retak, bahkan sempat dipasang pen. Cedera itu kambuh di tengah perjuangannya menuju podium tertinggi, namun semangatnya tak patah.

Perjalanan karier Vinka dimulai sejak bangku SD sebagai atlet bulu tangkis dan karate, sebelum akhirnya memilih tarung derajat saat SMP. Keputusan itu diambil karena ia ingin mencari peluang berprestasi di level nasional. Meski hanya menjalani latihan terpusat dua minggu di Semarang, selebihnya ia berlatih mandiri di rumah dan di kampusnya, UMK Kudus.

“Tidak menyangka bisa dapat emas,” ujarnya dengan senyum lebar. Bertanding di kota sendiri menjadi energi tambahan baginya. Sorak dukungan keluarga dan teman-teman yang hadir di tribun membuatnya tampil tanpa beban, meski rasa trauma terhadap rumah sakit masih membekas.

Menatap masa depan, Vinka menjadikan kemenangan ini sebagai batu loncatan menembus Pelatda dan berlaga di PON 2028 NTB. Tahun depan, fokusnya tertuju pada Porprov, ajang pemanasan sebelum langkah besar berikutnya.

Meski pelatih tak menargetkan emas, Vinka membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensinya bisa melampaui ekspektasi. Ia juga naik kelas pada laga ini dari 50–54 kg ke 54–58 kg dan tetap berhasil menaklukkan lawan.

Untuk atlet muda, pesannya sederhana namun tajam: “Latihan, disiplin, dan konsistensi adalah kunci. Jangan takut mencoba naik kelas, selama hati tetap berani bertarung.”