Wakil Ketua Umum (Waketum) I Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno, S.IP., M.Sc., menerima kunjungan kerja Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Irjen Pol (Purn) Drs. Johni Asadoma, M.Hum., pada Senin, 15 Desember 2025, di Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran terkait perencanaan, koordinasi, serta tata kelola penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), mengingat Provinsi NTT bersama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan calon tuan rumah PON XXII Tahun 2028.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Gubernur NTT menyampaikan bahwa persiapan PON XXII/2028 NTT–NTB telah mulai dilakukan. Pemerintah Provinsi NTT telah berdiskusi dengan DPRD terkait penyusunan Peraturan Daerah (Perda) PON, serta mulai menggencarkan sosialisasi penyelenggaraan PON kepada masyarakat. Selain itu, perencanaan venue dan infrastruktur olahraga juga telah diperhitungkan.
“Harapan kami sangat besar. Persiapan venue dan infrastruktur sudah kami kaji, namun kami masih membutuhkan kepastian terkait anggaran. Oleh karena itu, kami berharap dukungan dari KONI serta pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI),” ujar Wakil Gubernur NTT.
Lebih lanjut, Wagub NTT menegaskan bahwa KONI merupakan induk organisasi olahraga yang memiliki pengalaman, kewenangan, dan peran strategis dalam penyelenggaraan multievent olahraga nasional. Melalui kunjungan kerja ini, Pemerintah Provinsi NTT berharap dapat memperkuat koordinasi, memahami strategi kebijakan, serta mempelajari perencanaan penyelenggaraan, manajemen venue, penguatan prestasi olahraga, sport tourism, dan aspek pendukung lainnya demi suksesnya PON XXII/2028 NTT–NTB.

Menanggapi hal tersebut, Waketum I KONI Pusat menyarankan agar Pemerintah Provinsi NTT dan NTB, khususnya para gubernur, segera melakukan audiensi dengan Kemenpora RI guna memperoleh kepastian anggaran.
“Sebagai informasi, KONI Pusat telah empat kali mengirimkan surat kepada Kemenpora. Saran saya, masing-masing gubernur dari NTT dan NTB dapat melakukan audiensi langsung, bahkan bila perlu kepada Presiden Republik Indonesia, agar segera mendapatkan kepastian, mengingat waktu persiapan pembangunan infrastruktur sudah sangat terbatas,” tegasnya.
Waketum I KONI Pusat juga menekankan pentingnya semangat dan perjuangan bersama dari kedua provinsi calon tuan rumah.
“Kami ingin NTT–NTB lebih bersemangat dalam mempersiapkan PON XXII/2028. Ke depan, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh daerah, baik dari pemerataan pembangunan infrastruktur olahraga maupun peningkatan nilai ekonomi. Jangan hanya mengandalkan KONI, NTT–NTB juga harus bangkit dan berjuang bersama,” tambahnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa Provinsi NTT–NTB harus segera membentuk Panitia Besar PON (PB PON) setelah Surat Keputusan (SK) diterbitkan. Sambil menunggu SK tersebut, pembinaan olahraga di daerah harus tetap berjalan. Selain itu, penerapan efisiensi anggaran di masing-masing daerah juga perlu diperhitungkan secara tepat dan transparan agar tidak terjadi pengeluaran anggaran berlebih.
PON ke depan direncanakan digelar di berbagai provinsi sebagai upaya pemerataan pembangunan infrastruktur olahraga di daerah. Oleh karena itu, para calon tuan rumah diharapkan dapat melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, sektor swasta, maupun sponsor, agar penyelenggaraan PON dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan.